Dirimu dan Senja



Seperti senja yang datang dan pergi.

Begitupun rasa ini.

Kadang datang tanpa sepengetahuan diri.

Kadang juga pergi tanpa permisi.

Seberapa kuat untu menahan rasa.

Namun, ia semakin lama semakin kuat.

Kecewa atas rasa yang salah.

Sebab ada yang diam- dia menyukai tak terbalas.

Mencoba menerima bahwa keinginan dan kenyataan tak selalu sama.

Jika memaksakan keinginan.

Maka waktu akan menertawakan dalam hal penantian.

sedangkan ruang akan berjalan terus setiap detiknya.

Mencoba berbicara bersama semesta bahwa faktanya kamu hanyalah bagian dari harapan.

Dan menghabiskan kagum yang tak sanggup di ungkapkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abu Bakar Ash Siddiq (Khulafaur Rasyidin 1)

Mengagumimu Dalam Diam